Rabu, 02 Januari 2013
Kegiatan Extrakurikuler
Kegiatan extrakurikuler di PAY MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGAN
Kegiatan Sepak Bola :
Di PAY MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGAN terdapat berbagai macam
kegitan extrakurikuler, di antaranya adalah kegiatan extrakurikuler sepak bola,
disini anak-anak PAY tidak hanya diajarkan tentang rasa kekeluargaan dan
keislaman saja, melainkan anak-anak diajarakan olahraga sepak bola untuk
melatih rasa solidaritas dan menciptakan rasa semangat dalam diri.
Kegiatan Bela Diri :
Kegiatan bela diri di PAY MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGAN
mengajarkan anak supaya bisa menjaga diri dari ancaman orang lain, dan supaya
anak-anak bisa melatih kekuatan mental dengan baik. Kegiatan ini sangat
diminati oleh anak-anak selain bisa untuk menjaga dirinya sendiri anak-anak
juga nantinya bisa menolong atau membantu orang tua atau siapa saja yang
membutuhkan bantuan.
Kegiatan Pelatiahan Memasak :
Memasak, memasak adalah kegiatan yang diajarkan kepada
anak-anak supaya nantinya mereka bisa memasak dengan baik dan masakannya pun
bisa dinikmati dengan enak, agar mereka bisa melatih kemandirian pada dirinya
dan melatih kreatifitas dengan baik. Dan mereka bisa menciptakan suatu ide-ide
baru yang kompetitif.
Kegiatan kemandirian :
Kemandirian disini adalah Kemandirian dalam belajar -
Proses belajar dan mengajar yang terjadi sekarang ini merupakan implementasi
dari sistem penyampaian materi kepada siswa. Seakan-akan materi pelajaran
menjadi tujuan utama dari pelaksanaan
pembelajaran di ruang kelas. Siswa
seolah-olah dikerahkan untuk mengumpulkan nilai agar tercapai akumulasi nilai
tertentu. Tengoklah sistem kriteria ketuntasan minimal(KKM) dan sistem kelulusan dalam ujian nasional (UN).
Lalu, dimana letak kemandirian
siswa dalam belajar?
Kemandirian dalam belajar adalah kreativitas peserta didik untuk
melakukan eksploitasi dan eksplorasi terhadap ilmu pengetahuan sehingga belajar
menjadi hal yang bermakna bagi siswa. Jam pelajaran seyogyanya dipergunakan oleh siswa untuk
melakukan semua itu. Sementara peran guru tidak lagi sebagai penyampai informasi
belaka melainkan sebagai motivator dan fasilitator dan pembimbing siswa dalam
pembelajaran.
Idealnya pembelajaran yang
berlangsung di ruang kelas berjalan seimbang antara pencapaian target
kurikulum, ketuntasan belajar dan kemandirian siswa dalam belajar. Itu artinya,
guru harus berani "menekan" dirinya untuk tidak terlalu terfokus pada
upaya pencapaian target kurikulum dan perolehan NEM semata.
Untuk mengembangkan kemandirian
siswa dalam belajar,
guru harus mampu menciptakan organisasi bahan pelajaran dan disain
kegiatan pembelajaran yang dapat menciptakan interaksi belajar dan mengajar
antara siswa dengan guru, siswa dengan temannya serta siswa dengan media
belajar yang ada. Oleh sebab itu, guru harus memberikan waktu pelajaran
sebanyak mungkin untuk digunakan siswa belajar mandiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar